Sabtu, 29 Desember 2012

cinta itu,,,,,,,,

 



Apakah cinta itu?, jika di terjemahkan dalam bahasa cinta tak cukup untuk dilukiskan kata-kata dan disuarakan dalam suara. Cinta adalah “take and give by heart”. Cinta, bagaimana aku memberi dengan tulus dan menerima apa adanya dengan penuh syukur. Belum tentu apa yang aku beri sama dengan apa yang saya terima, sehingga dari situlah kualitas cinta bisa di ukur. Memberikan dengan ketulusan, menerima dengan keiklasan dan penuh rasa syukur, sebuah jawaban arti cinta sebenarnya.


 


 
 
Untuk menyatakan cinta, butuh sebuah kesepakatan. esensi dari sebagian hidup adalah kesepakatan. Saling mengungkapkan, saling menimbang, dan memutuskan untuk membuat sebuah kesepakatan. Cinta ini adalah kesepakatan antara dua insan, dan keduanya harus menerima. Jadilah komitmen untuk berjalan berdua untuk saling setia

 
 
.Indahnya sebuah cerita cinta, eloknya rupa cinta dan merdunya melodi cinta, saat kita jalan berdua, bergandengan tangan. Cinta begitu indahnya dan rasa ini seperti bunga-bunga bermekaran dan kumbang-kumbang berterabanga menghiasai angkasa dengan lengkungan bianglala. Apakah hanya itu saat berjalan dengan cinta?.

 


Tak selamanya perjalanan cinta itu mulus, dan datar tanpa ada hambatan. Kerikil-kerikil tajam di jalanan adalah pernak-pernik cinta agar bisa menghasilkan buah cinta. Terjalnya jalanan, tak harus dihindari, tetapi harus di hadapi, dijalani, diselesaikan tanpa ada penyesalan. saling tarik menarik disaat ada yang tak mampu, saling memberikan dorongan disaat ada yang lemah, atau kalau perlu harus menggendongnya. Hambatan cinta itulah yang akan menghasilkan benih-benih cinta yang berkualitas dan penuh dengan makna. Cinta tanpa perbuatan, ibarat agaman tanpa iman, semua hampa, mati dan kosong. Hanya lewat tindakan nyata cinta itu diterjemahkan disaat kata-kata sulit dimengerti.

Apabila cinta itu sudah teruji, saatnya memetik buah-buah yang ranum dan matang. Apakah cinta itu akan berujung pada pelaminan, atau hanya sebatas ungkapa rasa manusia sebagai “homo homini socius” yang harus hidup berdampingan. Cinta itu maknanya sangat luas dan bisa dikatakan sebagai bahasa universal dan mampu mewakili apa saja di dunia ini. Semua yang ada terbentuk dari rasa cinta, walau terkadang dinodai dengan nafsu semata. Saatnya mewujudnyatakan cinta itu kepada siapa saja, karena hidup ini selalu bersama. Jika cinta itu ada, niscaya semua akan berjalan sinergis, baik dengan pasangan, keluarga, sesama, lingkungan hingga jagat raya ini. Ujilah cintamu, hadapi,jalani, selesaikan dan jangan sesali sebagai wujud nyata dari cinta. Memberi dengan tulus dan menerima dengan iklas menjadi alasan kenapa cinta itu tercipta dan makna pentingnya sudahkan ada pengorbanan untuk cinta itu?, hanya masing-masing kita yang bisa menjawab dan melakukannya. Salam Cinta Kasih.

Selasa, 04 Desember 2012

Menanti Cerah Datang



 by kikakirana 


Hujan.
Ketika ku dengar derap langkahmu perlahan menjauh dariku. Apa salahku? Aku tak pernah tau mengapa tiba” kau pergi meninggalkanku. Masih teringat olehku semua janji” manismu. Begitu hangat terdengar, tapi semua itu hanyalah sebaris kalimat tak berbukti yang kau ucapkan kepadaku. Ku diam, tak tahu apa yang harus ku lakukan. Menangisi kepergianmu, ya.. hanya menangis yang bisa kulakukan saat ini.
Tetap hujan.
Kala ku sadari kini aku sendiri tanpamu di sisiku lagi. Hanya air mata tertumpah yang mampu meredakan gemuruh di dada. Harusnya aku marah, tapi sungguh aku tak bisa. Masih dapat ku dengar dengan jelas ketika kau ucapkan kata perpisahan itu “Maaf, Rani. Hatiku tak lagi untukmu” lalu tanpa mempedulikan perasaanku kau pergi meninggalkanku begitu saja. Singkat. Sebuah kalimat singkat dan pelan, namun begitu menghujam ke dalam relung hati. Mengalahkan gemuruh suara petir yang ku dengar saat ini. Harusnya aku marah kan? tapi mengapa aku hanya bisa menumpahkan air mata?
Masih mendung.
Ketika kucoba melangkahkan kaki tanpa hadirmu lagi. Aku tau, aku tak boleh terus begini. Ini harus di akhiri. Meski sulit, meski perih, meski tak ingin… tapi bila hati sudah tak dapat di satukan lagi mengapa mesti dipaksakan? Sungguh kau tak akan tau betapa sulitnya aku tanpamu. Tapi apa pedulimu?
Cerah.
Kapan cerah datang.. saat aku bisa bebas bergerak tanpa beban. Tanpa ada lagi bayangan kepergianmu yang selalu menghantuiku. Ah, biarkan saja hujan… biarkan hujan menghapus semua jejak langkah kakimu. Biarkan mendung menghilangkan bayanganmu. Hingga saat cerah datang yang dapat kulihat hanya lah jejak langkahku, hanya bayang”ku.